Batam is one of the largest islands in the Riau archipelago, and not long ago it was just another poor island with coastal villages and unspoiled nature. Batam adalah salah satu pulau terbesar di kepulauan Riau, dan tidak lama lalu ia hanya lain miskin pulau dengan pantai dan desa murni alam. The declaration of the Batam free trade zone in 1989 has turned the island upside down, after just a few years of rapid construction it now has a modern airport, tourist and business centers and a still growing infrastructure that has changed the island completely. Deklarasi Batam dari zona perdagangan bebas pada tahun 1989 telah menjadi pulau terbalik, setelah beberapa tahun yang cepat konstruksi sekarang telah modern bandara, pusat perbelanjaan dan bisnis dan infrastruktur yang masih berkembang telah mengubah pulau sepenuhnya. History Sejarah Culture Budaya Even if Batam is multi-ethnic it is still the Malayan culture and Islam which forms the root of the local culture. Bahkan jika Batam multi-etnis ini masih merupakan budaya Melayu dan Islam yang membentuk akar budaya lokal. Both daily life and the ceremonies have religious and mythical elements, expressed in dance, music and other forms of art. Kehidupan sehari-hari baik dan upacara agama dan mitos ada unsur dinyatakan dalam tari, musik dan bentuk seni lainnya. Some of the most popular traditional dances are Jogi Dance, unique for Batam, Zapin Dance, which reflects strong Arabic influence, Persembahan Dance, to welcome honored guests and Ronggeng Dance, where the guests can be invited to come up and join the dance and song. Beberapa tarian tradisional yang paling populer adalah Tari Jogi, unik untuk Batam, Tari Zapin, yang mencerminkan pengaruh kuat Arab, persembahan Dance, untuk menyambut tamu kehormatan dan Ronggeng Dance, dimana tamu dapat diundang untuk datang dan bergabung dengan tarian dan nyanyian . |
Rabu, 31 Desember 2008
Pulau Batam
Rabu, 17 Desember 2008
Penjahit Pakaian Wanita Profesional
Anda membutuhkan pakaian menurut selera anda dari jenis kain, potongan, style....kami siap melayani anda dengan adanya NISY TAYLOR yang beralamat di Perumahan Tri Puri Blok T No.02 Hp No. 081270618030
Dengan Tenaga Profesional, yang sudah berpengalaman selama 9 Tahun baik di boutiq dan di Perusahaan;Dengan Alat dan fasilitas yang cukup bertekhnologi sahingga pelanggan mendapatkan kepuasannya dengan mengulang order feed back nya dan mengajak teman-teman yang lainnya.
Tidak hanya kaum hawa saja yang datang mengorder pakaian tetapi kaum adam juga untuk memberikan rasa kasihnya dengan menunjukan dan menemani dalam proses pengukuran dan pemilihan pakaian.
Rabu, 12 November 2008
Selasa, 11 November 2008
Cinta Ditolak, Tangan Bertindak
BATAM (BP) - Dm (17) warga Perumnas Griya Permai, Sagulung melaporkan mantan pacarnya, Mr, siswa SMK I Batuaji yang melakukan tindakan kekerasan terhadapnya ke Polsek Persiapan Sagulung, Ahad (9/11). Hal ini terjadi, akibat cinta Mr ditolak Dm.
Ceritanya, Sabtu (8/11) lalu sekitar pukul 19.00 WIB, Dm dengan pacar yang barunya sedang duduk berduaan di lapangan bola Perumnas Baru, Batuaji. Tiba-tiba Mr yang mengendarai sepeda motor datang dan mendekati mereka.
Mr memanggil Dm dan mengajak untuk membina hubungan kembali. Tetapi Dm yang mengetahui tabiat Mr suka memiliki pacar dimana-man tak mau menerima ajakan itu. Saat itu, di antara mereka sempat terjadi perang mulut. Hal ini membuat kekasih baru Dm ikut ambil bagian dalam masalah itu. Namun, Mr meminta jangan ikut campur dalam masalah yang dihadapinya dengan Dm.
Mr yang saat itu tengah dilanda cemburu yang begitu dalam, akhirnya tak dapat menahan emosinya. Karena tak mau mendengarkan penjelasan dirinya yang sangat mencintai Dm, Mr pun spontan langsung mencekik leher dan menampar pipi Dm.
“Tidak hanya itu saja, Mr juga mengancam akan membuat hidup saya tidak tenang,” kata Dm dihadapan anggota polisi.
Dm juga mengaku, selama pacaran Mr telah banyak menghabiskan uang tabungannya. Ketika ia pindah ke Tanjungpinang, ATM-nya dipegang Mr. Uang ATM sebanyak Rp23 juta, begitu hubungan mereka putus, isi ATM hanya tinggal Rp7 juta. (mat)
Dua Polisi Perkosa ABG
Korp kepolisian kembali tercoreng oleh ulah dari anggotanya sendiri. Di Karimun, dua anggota Polres, yakni Bripda NV dan Bripda MS terlibat pernuatan tak terpuji yakni menyetubuhi atau memperkosa wanita di bawah umur alias anak baru gede (ABG). Tak tanggung-tanggung, dua anggota Polres tersebut berbagi dengan dua rekannya warga sipil, masing-masing DD dan RO ikut menggauli atau memperkosa secara bergilir tubuh, Mawar, 15, (bukan nama sebenarnya) di Hotel TB, Jalan Yos Sudarso, Karimun, Ahad (2/11).
|
Senin, 10 November 2008
Nyi Roro Kidul Boru Batak
Hanya sekilas saja kalimat yang menyinggung Kanjeng Ratu Kidul sebagai orang Batak.
Padahal, sebagaimana diungkapkan Silalahi, di daerah Samosir ada seorang wanita yang kerap kali kemasukan roh Kanjeng Ratu Kidul. Wanita bernama Boru Tumorang ini sering mengaku sebagai Kanjeng Ratu Kidul ketika sedang trance. Itulah sebabnya, Boru Tumorang sengaja didatangkan ke Jawa untuk mengikuti ritual menguak asal usul Kanjeng Ratu Kidul.
LEGENDA BIDING LAUT
Sebelum melakukan perjalanan ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Misteri menyempatkan diri berbincang-bincang dengan Silalahi (40 thn), spiritualis yang akan memimpin ritual tersebut.
“Legenda asal usul Kanjeng Ratu Kidul berasal dari Tanah Batak ini tidak lepas dari kisah Raja-raja Batak,” demikian Silalahi memulai ceritanya.
Dikisahkan, perjalanan etnis Batak dimulai dari seorang raja yang mempunyai dua orang putra. Putra sulung diberi nama Guru Tatea Bulan dan kedua diberi nama Raja Isumbaon.
Putra sulungnya, yakni Guru Tatea Bulan memiliki 11 anak (5 putera dan 6 puteri). Kelima putera bernama: Raja Uti, Saribu Raja, Limbong Mulana, Sagala Raja dan Lau Raja. Sedangkan keenam puteri bernama: Biding Laut, Siboru Pareme, Paronnas, Nan Tinjo, Bulan dan Si Bunga Pandan.
Putri tertua yakni Biding Laut memiliki kecantikan melebihi adik perempuan lainnya. Dia juga memiliki watak yang ramah dan santun kepada orangtuanya. Karena itu, Biding Laut tergolong anak yang paling disayangi kedua orangtuanya.
Namun, kedekatan orangtua terhadap Biding Laut ini menimbulkan kecemburuan saudara-saudaranya yang lain. Mereka lalu bersepakat untuk menyingkirkan Biding Laut.
Suatu ketika, saudara-saudaranya menghadap ayahnya untuk mengajak Biding Laut jalan-jalan ke tepi pantai Sibolga. Permintaan itu sebenarnya ditolak Guru Tatea Bulan, mengingat Biding Laut adalah puteri kesayangannya. Tapi saudara-saudaranya itu mendesak terus keinginannya, sehingga sang ayah pun akhirnya tidak dapat menolaknya.
Pada suatu hari, Biding Laut diajak saudara-saudaranya berjalan-jalan ke daerah Sibolga. Dari tepi pantai Sibolga, mereka lalu menggunakan 2 buah perahu menuju ke sebuah pulau kecil bernama Pulau Marsala, dekat Pulau Nias.
Tiba di Pulau Marsala, mereka berjalan-jalan sambil menikmati keindahan pulau yang tidak berpenghuni tersebut. Sampai saat itu, Biding Laut tidak mengetahui niat tersembunyi saudara-saudaranya yang hendak mencelakakannya. Biding Laut hanya mengikuti saja kemauan saudara-saudaranya berjalan semakin menjauh dari pantai.
Menjelang tengah hari, Biding Laut merasa lelah hingga dia pun beristirahat dan tertidur. Dia sama sekali tidak menduga ketika dirinya sedang lengah, kesempatan itu lalu dimanfaatkan saudara-saudaranya meninggalkan Biding laut sendirian di pulau itu.
Di pantai, saudara-saudara Biding Laut sudah siap menggunakan 2 buah perahu untuk kembali ke Sibolga. Tetapi salah seorang saudaranya mengusulkan agar sebuah perahu ditinggalkan saja. Dia khawatir kalau kedua perahu itu tiba di Sibolga akan menimbulkan kecurigaan. Lebih baik satu saja yang dibawa, sehingga apabila ada yang menanyakan dikatakan sebuah perahunya tenggelam dengan memakan korban Biding Laut.
Tapi apa yang direncanakan saudara-saudaranya itu bukanlah menjadi kenyataan, karena takdir menentukan lain.
BIDING LAUT DI TANAH JAWA
Ketika terbangun dari tidurnya, Biding Laut terkejut mendapati dirinya sendirian di Pulau Marsala. Dia pun berlari menuju pantai mencoba menemui saudara-saudaranya. Tetapi tidak ada yang dilihatnya, kecuali sebuah perahu.
Biding laut tidak mengerti mengapa dirinya ditinggalkan seorang diri. Tetapi dia pun tidak berpikiran saudara-saudaranya berusaha mencelakakannya. Tanpa pikir panjang, dia langsung menaiki perahu itu dan mengayuhnya menuju pantai Sibolga.
Tetapi ombak besar tidak pernah membawa Biding Laut ke tanah kelahirannya. Selama beberapa hari perahunya terombang-ombang di pantai barat Sumatera. Entah sudah berapa kali dia pingsan karena kelaparan dan udara terik. Penderitaannya berakhir ketika perahunya terdampar di Tanah Jawa, sekitar daerah Banten.
Seorang nelayan yang kebetulan melihatnya kemudian menolong Biding Laut. Di rumah barunya itu, Biding Laut mendapat perawatan yang baik. Biding Laut merasa bahagia berada bersama keluarga barunya itu. Dia mendapat perlakuan yang sewajarnya. Dalam sekejap, keberadaannya di desa itu menjadi buah bibir masyarakat, terutama karena pesona kecantikannya.
Dikisahkan, pada suatu ketika daerah itu kedatangan seorang raja dari wilayah Jawa Timur. Ketika sedang beristirahat dalam perjalanannya, lewatlah seorang gadis cantik yang sangat jelita bak bidadari dari kayangan dan menarik perhatian Sang Raja. Karena tertariknya, Sang Raja mencari tahu sosok jelita itu yang ternyata Biding Laut. Terpesona kecantikan Biding Laut, sang raja pun meminangnya.
Biding Laut tidak menolak menolak pinangan itu, hingga keduanya pun menikah. Selanjutnya Biding Laut dibawanya serta ke sebuah kerajaan di Jawa Timur.
TENGGELAM DI LAUT SELATAN
Biding Laut hidup berbahagia bersama suaminya yang menjadi raja. Tetapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Terjadi intrik di dalam istana yang menuduh Biding Laut berselingkuh dengan pegawai kerajaan. Hukum kerajaan pun ditetapkan, Biding Laut harus dihukum mati.
Keadaan ini menimbulkan kegalauan Sang Raja. Dia tidak ingin isteri yang sangat dicintainya itu di hukum mati, sementara hukum harus ditegakkan. Dalam situasi ini, dia lalu mengatur siasat untuk mengirim kembali Biding Laut ke Banten melalui lautan.
Menggunakan perahu, Biding Laut dan beberapa pengawal raja berangkat menuju Banten. Mereka menyusuri Samudera Hindia atau yang dikenal dengan Laut Selatan.
Namun malang nasib mereka. Dalam perjalanan itu, perahu mereka tenggelam diterjang badai. Biding Laut dan beberapa pengawalnya tenggelam di Laut Selatan.
Demikianlah sekelumit legenda Biding Laut yang dipercaya sebagai sosok asli Kanjeng Ratu Kidul.
“Dalam legenda raja-raja Batak, sosok Biding Laut memang masih misterius keberadaannya, Sedangkan anak-anak Guru Tatea Bulan yang lain tercantum dalam legenda,” kata Silalahi dengan mimik serius.
Sementara itu, Boru Tumorang (45 thn) mengaku sudah lama dirinya sering kemasukan roh Kanjeng Ratu Kidul. Terutama terjadi saat kedatangan tamu yang minta tolong dirinya untuk melakukan pengobatan. Tetapi Boru Tumorang tidak mengerti mengapa raganya yang dipilih Kanjeng Ratu Kidul. Semuanya terjadi diluar keinginannya.
Cerita bung.....
udara batam yg panassss......,
Tara berlari-lari mengejar bis yang menuju ke arah rumah kost nya.
"Woooooooooyyyy......,!!! tungguin donk...," Teriak Tara sambil terus berlari. Bus jalan perlahan dan Tara mampu memngerjarnya serta langsung loncat ke arah pintu bis dan barhasil masuk . tapi....," YUA AMPUUUUUUUUUN...,penuh bgt sih!!. Keluh Tara dalam hati.
Tara adalah seorang mahasiswi komunikasi smester 4. Usianya 20 thn, dia tinggal di sebuah rumah kost yg berpenghuni 6 orang termasuk dirinya, yang kesemua penghuninya dalah mahasiswi dari berbagai jurusan. Tara adalah penghuni yang temuda di antara teman-temannya, Tara juga sangat berdeda dari ke lima temannya yang selalu repot dengan penampilan, Tara adalah gadis yang cuek. Namun begitu dia adalah gadis yang baik dah manies walau agak sedikit ceroboh.
Di dalam bis Tara terpaksa harus berdiri karena bis tersebut sudah penuh dan sudah tidak ada lagi kusi kosong yg bs di duduki. Berdesak-desakkan bersama bemacam-macam manusia yang ada di dunia ini. (hiperbola bgt seh..)
"Ugh, jakarta kenapa sih sempit begini". Keluh Tara dalam hati.
Separuh pejalanan ternyata turun hujan, Tara masih berada di dalam bis kota, " waduh pake acara ujan segala lagi, mana bentar lagi turun lagi." Kembali Tara mengeluh dalam hatinya. Lalu Tara turun dari bis dan langsung berlari untuk mencari tempat berteduh karena rumah kost nya berada di ujung kompleks dan untuk sampai ke rumah kostnya dia harus berjalan kaki beberapa menit lagi.
Rupanya hujan sudah agak reda hanya tinggal gerimis-gerimis romantis halah...,Tara berjalan menuju rumah kostnya, sambil memeluk tas dan bukunya yang agak basah
tiba-tiba...
"Woy.......,KAMPRET loe yah..,hormati donk orang yg berljalan kaki!!". Omel tara pada seorang yang lewat dengan mengendari sepeda motor dengan kecepatan tinggi,
hingga Tara hampir tertabrak, tara terus berjalan menyusuri perumahan menuju tempat kosntnya. Waktu hampir sampai tiba2 hujan yang tadinya cuma gerimis menjadi deras kembali, Tara terpaksa berlari agar cepat sampai di kostan nya yang nyaman.
(...................aduh plis deh,gue seorang Tara gitu loh. Anak tunggal dari keluarga kaya di banyuwangi, masa mesti ujan2an gini sih sengsara bgt/..udah deh ini kan Batam bukan di kampung loe/..tapi loe klo nulis yg bener donk, masa gue gadis manis nan imut ini harus lari2 keujanan pula, mana rumah kost nya jauh lagi dari tadi ga nyampe-nyampe/...cape deh yang ngarang ceritanya kan gw.BEBAS donk, udah nyampe tuh.............,lanjuut)
Sesampainya di rumah kost, Tara langsung menuju kamar dan mengganti bajunya yang basah dengan kering. Teman-teman tara sedang asik nonton tivi di ruang tengah, ada Ana dan rani yang sibuk nonton sambil ngegosip di sofa, lah ko bs yah?.dan ema yang duduk di lantai sambil berkosentrasi dengan acara tv.
"DORR..!!". Teriak Tara mengagetkan ana dan rani yang sedang sibuk ngegosipp
"Gosip apaan lagi sih Na?, seru amat". Lanjut tara. Ana dan Rani masih manyun karna di kagetkan oleh Tara. Sementara Ema hanya tersenyum manis.
Tara yang masih ngos-ngosan karena harus berjuang mati2an untuk menuju ke kostan langsung merebahkan kepalannya di pangkuan ema, teman yang selalu baik pada semua orang di rumah ini. " Numpang tiduran ya Ma," ucap tara sambil mengatur nafasnya. Ema mengangguk sambil tersenyum pada Tara.
"Emang loe dari mana sih loe ra,hari gini baru sampe,?". Tanya Rani
" Di luar kan ujan tau, yah terpaksa gw mampir di pinggir jalan sono sambil nunggu ujan berenti, eh malah basah- basah juga, mana tadi hampir ketabrak motor pula". Sahut tara kesal di barengi dengan cekikikan kedua temannya. Tara merasa agak pusing karena tadi sepat kehujanan dan refleks Tara memegang keningnya karena pusing.
"Kenapa Ra?,pusing yah?." Tanya Ema sambil membantu memijat kening Tara yang sedang tiduran di pangkuannya.
"Hu uh?. Jawab tara
"Agak anget loe Ra kepala kamu,sebentar yah aku ambil obat gosok buat di olesin di kepala kamu biar enakan." Ujar Ema sambil berdiri untuk mengambil obat di kamarnya.
"Thanks ya ma." Jawab Tara terharu.
Ema memang baik hati sekali, dia tidak pilih2 dalam berteman dengan siapapun, Ema care banget sama semua temannya, Ema agak pendiam tapi dia ramah sekali pada siapapun, tidak pernah marah, tidak pernah berkata kasar, dan di sukai banyak orang.
"Ra, ayo rebahan di sini, biar aku pijit kepala kamu." Ucap Ema yang sudah membawa bantal yang sudah di taruh di pangkuannya. Ema menggosokkan minyak di keningku dan memijatnya, nyaman sekali, lembut sekali dan penuh kasih sayang. Apapun yang di lakukan dengan ikhlas pasti terasa beda.
"Thanks ya Ma,loe baik bgt deh sama gw." ucap Tara.
"Biasa aja kali Ra, kita disini harus saling membantu kali, kan kita disini udah seperti keluarga. iya ga?". Jawab Ema
Ana dan Rani yg mendengar percakapan Ema dan Tara jadi ikut terharu dan begabung duduk di lantai bersama Ema dan Tara mereka pun berpelukan.
konfliknya nanti yah.............,
Sabtu, 08 November 2008
Pemasangan Warnet, Telepon, Rt/Rw Net, CCTV, Fingerprint, VIP Karaoke Jaringan di Batam
Kami menyediakan jasa untuk Pemasangan Pemasangan Warnet, Telepon, Rt/Rw Net, CCTV, Fingerprint, VIP Karaoke Jaringan di Batam.
Anda Berminat Silahkan Hubungio kami di 0778-5120806/0778-7279537 kami siap memberikan surat penawaran dan mempresentasekannya.
Jumat, 07 November 2008
Modus Tawarkan Jam Tangan Emas
BATAM (BP) - Kejahatan dengan cara hipnotis kembali terjadi. Sebelumnya, Ahad (26/10) lalu menimpa Lambriana Sitohang (22), warga Putri Tujuh tahap I Blok 2A nomor 2 dengan total kerugian Rp8 juta. Kini hal serupa dialami Mesliana Purba (24), warga Dormitori Blok O, Mukakuning ketika hendak pergi kuliah ke Unrika, Rabu (29/10) lalu.
Kejadian yang menimpa kedua korban tersebut, berawal ketika mereka ingin naik taksi disepanjang jalan kawasan Mukakuning. Modus yang dilancarkan pelaku, dari pengakuan Mesliana, sama percis dengan apa yang dialami Lambriana.
Menurut Mesliana, pada hari itu sekitar pukul 17.00 WIB ia terburu-buru mau ke kampus. Pasalnya, waktu itu jam kuliahnya sudah dimulai. Sehingga pikirannya hanya tertuju ke kampus.
Ia pun menghentikan taksi plat hitam warna putih di Simpang ABB dekat Pos Lantas Mukakuning yang menuju ke arah Batuaji. Di dalam taksi tersebut, hanya ada satu penumpang yang duduk dijok belakang.
Tiba-tiba pelaku yang duduk disampingnya mengajak berbicara. Ia mulai bercerita tentang kejadian yang telah dialaminya.”Dompet saya hilang, saya tak ada duit lagi, yang ada hanya jam emas seharga Rp75 juta. Mbak mau gak pinjamkan uang dulu. Entar saya pulangkan,” kata Mesliana yang menirukan ucapan pelaku kepadanya.
Untuk menyakinkan korbannya, pelaku meminta supir taksi tersebut agar mengantar dirinya ke pegadaian di Batuaji. Namun saat itu Pegadaian tersebut tutup.
Kemudian pelaku menawarkan jam tangan merek Merage itu seharga Rp15 juta untuk digadai kepada korban.”Entah kenapa, saat itu hati saya tiba-tiba kasihan dan mau saja mengikuti permintaannya,” ujarnya.
Lalu ia menyuruh supir taksi tersebut memutarkan mobilnya menuju ATM Mandiri di salah satu PT yang ada di Mukakuining. Dari ATM tersebut, pelaku menguras uang korban sebanyak 3 juta. Kemudian kalung seberat 8 gram milik Mesliana juga dimintanya.
“Total kerugian yang saya alami sekitar Rp5 juta. Padahal uang Rp3 juta tersebut rencannya akan saya kirim ke Medan,” ungkap Mesliana.
Mesliana menjelaskan ciri-ciri pelaku, supir, rambut cepak, tinggi sekitar 170 sentimeter, kulit sawo matang dengan logat orang Sumatra Barat. Sedangkan yang menawarkan jam tangan emas, memakai safari, rambut belah tengah dan umurnya sekitar 35 tahun dan logatnya Melayu.
Kapolsek Seibeduk AKP Syahrul Ramadhan yang mendapatkan laporan maraknya tindak kejahatan hipnotis di wilayah Mukakuning, akan berusaha meningkatkan pengwasan dan pengamanan di Mukakuning. (mat)