BATAM (BP) - Kejahatan dengan cara hipnotis kembali terjadi. Sebelumnya, Ahad (26/10) lalu menimpa Lambriana Sitohang (22), warga Putri Tujuh tahap I Blok 2A nomor 2 dengan total kerugian Rp8 juta. Kini hal serupa dialami Mesliana Purba (24), warga Dormitori Blok O, Mukakuning ketika hendak pergi kuliah ke Unrika, Rabu (29/10) lalu.
Kejadian yang menimpa kedua korban tersebut, berawal ketika mereka ingin naik taksi disepanjang jalan kawasan Mukakuning. Modus yang dilancarkan pelaku, dari pengakuan Mesliana, sama percis dengan apa yang dialami Lambriana.
Menurut Mesliana, pada hari itu sekitar pukul 17.00 WIB ia terburu-buru mau ke kampus. Pasalnya, waktu itu jam kuliahnya sudah dimulai. Sehingga pikirannya hanya tertuju ke kampus.
Ia pun menghentikan taksi plat hitam warna putih di Simpang ABB dekat Pos Lantas Mukakuning yang menuju ke arah Batuaji. Di dalam taksi tersebut, hanya ada satu penumpang yang duduk dijok belakang.
Tiba-tiba pelaku yang duduk disampingnya mengajak berbicara. Ia mulai bercerita tentang kejadian yang telah dialaminya.”Dompet saya hilang, saya tak ada duit lagi, yang ada hanya jam emas seharga Rp75 juta. Mbak mau gak pinjamkan uang dulu. Entar saya pulangkan,” kata Mesliana yang menirukan ucapan pelaku kepadanya.
Untuk menyakinkan korbannya, pelaku meminta supir taksi tersebut agar mengantar dirinya ke pegadaian di Batuaji. Namun saat itu Pegadaian tersebut tutup.
Kemudian pelaku menawarkan jam tangan merek Merage itu seharga Rp15 juta untuk digadai kepada korban.”Entah kenapa, saat itu hati saya tiba-tiba kasihan dan mau saja mengikuti permintaannya,” ujarnya.
Lalu ia menyuruh supir taksi tersebut memutarkan mobilnya menuju ATM Mandiri di salah satu PT yang ada di Mukakuining. Dari ATM tersebut, pelaku menguras uang korban sebanyak 3 juta. Kemudian kalung seberat 8 gram milik Mesliana juga dimintanya.
“Total kerugian yang saya alami sekitar Rp5 juta. Padahal uang Rp3 juta tersebut rencannya akan saya kirim ke Medan,” ungkap Mesliana.
Mesliana menjelaskan ciri-ciri pelaku, supir, rambut cepak, tinggi sekitar 170 sentimeter, kulit sawo matang dengan logat orang Sumatra Barat. Sedangkan yang menawarkan jam tangan emas, memakai safari, rambut belah tengah dan umurnya sekitar 35 tahun dan logatnya Melayu.
Kapolsek Seibeduk AKP Syahrul Ramadhan yang mendapatkan laporan maraknya tindak kejahatan hipnotis di wilayah Mukakuning, akan berusaha meningkatkan pengwasan dan pengamanan di Mukakuning. (mat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya Usahakan membalas pertanyaan anda..